
THE PROMISE
(Yang Dijanjikan)
Ps. Leonardo A. Sjiamsuri
Natal lebih dari sekadar perayaan. Natal seharusnya menjadi momen bagi kita untuk mengingat atau memahami bahwa
kelahiran Yesus merupakan penggenapan akan semua janji Tuhan bagi manusia dan dunia.
"Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
Engkau, Tuhan, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini." (Mazmur 12:7-8)
Kedua ayat ini menegaskan bahwa kalau Tuhan berjanji, Dia tahu itu bisa terjadi. Yang terpenting, kita mau tetap percaya
kepada-Nya.
Rangkaian janji yang telah dinyatakan secara profetik sebelum dunia dijadikan memperlihatkan rancangan Tuhan bagi
manusia dan dunia, dari awal sampai akhir, dan sekaligus memperlihatkan kebesaran-Nya.
"Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan karena di dalam
Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di Bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,
baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia
ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." (Kolose 1:15-17)
Kolose 1:15-17 mengajarkan kita bahwa kelahiran Yesus sangat penting karena menjadi bukti sejarah dan bukti dari Allah
yang benar serta berkuasa atas manusia dan alam semesta. Itu berarti, tanpa kelahiran Yesus, kita tidak akan bisa
melihat kedahsyatan Tuhan yang sejati di atas muka bumi.
Yohanes 1:1-10, Yesaya 9:5-6, dan Yesaya 7:14 bahkan mengingatkan kita bahwa janji Tuhan sudah diberikan kepada kita
sebelum kelahiran Yesus. Seluruh janji Tuhan tersebut ada di dalam Yesus. Oleh karena itu, ketika pribadi Yesus
disingkapkan di hidup kita, kita juga bakal tahu apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup kita.
Yesus bukan berkat, tetapi seluruh berkat ada di dalam Yesus. Masa depan kita ada di dalam Yesus. Oleh sebab itu, jangan
sampai kita kehilangan Dia atau menjalani hidup tanpa-Nya.
Apa yang akan kita terima ketika kita ada di dalam Yesus?
1. Memperoleh hidup kekal
Yohanes 3:16 menegaskan bahwa hidup kekal hanya ada di dalam Yesus. Hidup kekal tidak ada di dalam gereja atau bahkan
pelayanan, dan yang menyelamatkan kita bukan perbuatan baik kita.
Kalau sudah menerima Yesus, kita hanya akan mati secara fisik. Bagi orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juru Selamat, kematian seharusnya hanya akan menjadi peralihan dari hidup sementara kepada hidup kekal. Jangan hanya
menghidupi yang sementara, karena sebaik apa pun itu, semuanya hanya akan berakhir pada kebinasaan jika tidak ada Yesus.
2. Menemukan jalan masuk ke dalam hidup kekal
Yohanes 14:6 berkata bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan untuk masuk ke dalam keselamatan atau hidup kekal. Yesus
tidak meminta kita untuk membuat jalan sendiri. Dialah yang menjadi jalan itu sendiri bagi kita.
Kalau melihat Yesus, kita pasti melihat Bapa. Kalau di dalam hidup kita ada Yesus, janji dan kuasa sorga juga ada di
dalam hidup kita.
3. Menemukan kebenaran sejati
Yohanes 14:6 juga menyebut bahwa Yesus adalah sang Kebenaran itu sendiri. Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa
sejatinya, tidak akan pernah ada kebenaran dari orang yang salah atau berbuat dosa.
Keberadaan kita tidak akan pernah bisa membawa orang lain kepada Tuhan. Karena itulah, kita perlu Yesus untuk mengubah
hidup kita agar dapat membawa orang lain kepada-Nya.
Kalau Tuhan mau tinggal di dalam hidup kita, itu berarti kita jauh lebih berharga dari pada semua ciptaan-Nya. Maka dari
itu fokus kita jangan diarahkan kepada dunia. Dunia percaya dan mencari kebenaran yang berasal dari manusia, padahal
manusia bukan kebenaran itu sendiri.
Dunia juga tidak dapat memberi kedamaian sejati. Kita harus ingat bahwa ketika naik ke sorga, Yesus meninggalkan dan
memberikan damai sejahtera bagi kita.
Meninggalkan damai sejahtera bagi kita artinya kita diberikan akses atas damai sejahtera sorga, sedangkan memberikan
damai sejahtera bagi kita berarti kita tidak bisa mengupayakan damai sejahtera sorga, karena itu hanya bisa
dianugerahkan oleh Tuhan sendiri.
You can also watch the sermon here
The Year of Movement & Miracles